Problematika Pembelajaran IPS
dalam Perubahan Global
Disusun Oleh:
Nama : Fitri Hermawati
Kelas : 15 D PGSD
Nim : 10540967215
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2015
Kata Pengantar
Puji syukur atas kehadirat Allah swt yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya, sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Problematika Pembelajaran IPS”. Tidak lupa
saya mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing dan semua pihak yang
telah memberikan dukungan dan kepercayaan kepada saya dalam menyelesaikan
makalah ini.
Saya menyadari bahwa penyusunan makalah ini
masih memiliki banyak kekurangan, oleh sebab itu saya sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun. Saya berharap makalah ini dapat memberikan
manfaat kepada para pembaca.
Makassar,
9 November 2015
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perubahan yang sangat cepat dialami
masyarakat seiring dengan berkembangnya zaman yang dibarengi bertambahnya
tingkat pemahaman dan juga pengetahuan manusia di bidang Sains dan Teknologi
telah membawa banyak dampak bagi kehidupan manusia secara umum baik positif
maupun negatif. Untuk mengiringi kemajuan yang berjalan sangat cepat saat ini
kita masih menggantungkan harapan pada pendidikan untuk tetap mengawal dan
menjaga kehidupan sosial masyarakat yang terus berubah. Namun dunia pendidikan
kita yang masih belum bisa mengejar cepatnya arus perubahan itu perlu
disesuaikan dan jga dijaga sehingga tetap mampu menjawab tantangan dari
perubahan dan kemajuan yang terus terjadi.
Dalam bidang pendidikan, Pendidikan
Ilmu Sosial juga tidak lepas dari tantangan yang sangat keras yang berupa
tuntutan akan adanya perbaikan kualitas pendidikan dan juga tenaga
kependidikan. Melihat kondisi yang dihadapi tersebut maka sudah sepantasnya
Pendidikan Ilmu Sosial mulai membenahi diri baik dari bergeser dari tatanan
epistomologi ke arah pengembangan inovasi dan juga solusi bagi perkembangan
pendidikan IPS ke depannya. Dimana hal ini sangatlah sesuai dengan tujuan
utama pendidikan IPS yaitu mempersiapkan warga negara yang dapat membuat
keputusan reflektif dan berpartisipasi dengan sukses dalam kehidupan di
lingkungan masyarakat, bangsa, dan negara, serta dapat mengikuti berbagai
perkembangan yang tejadi di dunia secara global.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana
Pembelajaran IPS di Era Globalisasi?
2. Mengapa
Kurikulum IPS Disesuaikan dengan tuntutan Perubahan Global?
3. Apakah
Problematika dalam Pembelajaran IPS?
4. Apa
Saja Materi yang Diperlukan dalam Perubahan Global?
5. Bagaiana
Strategi Pembelajaran?
6. Bagaimana
Berpikir Kritis dan Kreatif dalam Pembelajaran IPS?
C. Tujuan
1. Untuk
Mengetahui Pembelajaran IPS di Era Globalisasi
2. Untuk
Mengetahui Kurikulum IPS Disesuaikan dengan tuntutan Perubahan Global
3. Untuk
Mengetahui Problematika Pembelajaran IPS
4. Untuk
Mengetahui Materi yang Diperlukan dalam Perubahan Global
5. Untuk
Mengetahui Strategi Pembelajaran
6. Untuk
Mengetahui Berpikir Kritis dan Kreatif dalam Pembelajaran IPS
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pembelajaran IPS di Era Globalisasi
Globalisasi ditandai dengan
adanya kemajuan-kemajuan dalam
bidang ICT (Information and commnunication Technology). Globalisasi telah
menempatkan manusia pada dunia tanpa batas (borderless word) yang dapat memudahkan
manusia dalam memperoleh
informasi. Disatu sisi, adanya globalisasi telah menghilangkan jarak, mempersingkat
waktu, dan mengefisienkan biaya. Namun, disisi lain globalisasi juga telah
mengikis kearifan lokal, kurangnya pemahaman peserta didik akan nilai-nilai
atau tatanan hidup yang terdapat dalam masyarakat.
Tantangan arus globalisasi tersebut dapat dijawab
melalui pendidikan, salah satunya dengan Pendidikan IPS. Hal ini dikarenakan
dalam pembelajaran IPS berkaitan dengan kehidupan manusia yang melibatkan
segala tingkah laku dan kebutuhannya, juga semua aktivitas manusia di dalamnya.
Konsep pendidikan IPS pertama kali
masuk dalam dunia persekolahan Indonesia terjadi pada tahun 1972 – 1973 yakni
dalam kurikulum Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP) IKIP Bandung, Dalam
kurikulum SD 8 PPSP digunakan dengan istilah “ Pendidikan Kewarganegaraan
/Studi social “, sebagai mata pelajaran social terpadu.
Dilihat dari perkembangan pemikiran yang berkembang di Indonesia sampal
saat ini pendidikan IPS terpilah dalam dua arah, yakni: Pertama, PIPS untuk
dunia persekolahan yang pada dasarnya merupakan penyederhanaan dari ilmu-ilmu
sosial, dan humaniora, yang diorganisasikan secara psiko-pedagogis untuk tujuan
pendidikan persekolahan; dan kedua, PDIPS untuk perguruan tinggi pendidikan
guru IPS yang pada dasarnya merupakan penyeleksian dan pengorganisasian secara
ilmiah dan meta psiko-pedagogis dari ilmu-ilmu sosial, humaniora, dan disiplin
lain yang relevan, untuk tujuan pendidikan. profesional guru IPS. PIPS
merupakan salah satu konten dalam PDIPS.
B. Problematika Pembelajaran IPS dalam Perubahan Global
1. Kurikulum IPS Disesuaikan dengan Tuntutan Perubahan Global
Dalam Standar kompetensi Mata Pelajaran Pengetahuan Sosial Depdiknas
(2003:5) dinyatakan ”melalui mata pelajaran Pengetahuan Sosial, Peserta didik
diarahkan, dibimbing, dan dibantu untuk menjadi warganegara Indonesia dan warga
dunia yang baik”.
Menjadi warganegara dan warga dunia yang baik merupakan tantangan yang
berat karena masyarakat global selalu mengalami perubahan yang besar setiap
saat, untuk itulah Pengetahuan Sosial harus dirancang untuk membangun dan
merefleksikan kemanapun peserta didik dalam kehidupan masyarakat yang selalu
berubah dan berkembang secara terus menerus.
Perubahan-perubahan yang terjadi sebagai dampak kemajuan ilmu dan
teknologi, serta dengan masuknya arus globalisasi, membawa pengaruh yang
multidimensional. Di bidang pendidikan perubahan ini dituntut oleh kebutuhan
siswa, masyarakat, dan lapangan kerja. Salah satu bentuk perubahan yang
dituntut dari kurikulum IPS adalah menyesuaikan dengan perubahan yang terjadi
secara global tersebut.
Karena itu melalui jalur pendidikan IPS, sejak dini peserta didik sudah
harus dibiasakan berfikir global, melihat segala sesuatu dengan perspektif
global. Menurut Nursid Sumaatmadja dan Kuswaya Wihardi, (1999:14) ”yang
dimaksud dengan ’perspektif global’ adalah suatu cara pandang atau cara berfikir
terhadap suatu masalah, kejadian atau kegiatan daari sudut pandang global,
yaitu dari sisi kepentingan dunia atau internasional. Oleh karena itu sikap dan
perbuatan kita juga diarahkan untuk kepentingan global. Globalisasi juga
melahirkan masyarakat yang terbuka, yang memberikan nilai kepada individu,
kepada hak dan kewajiban sehingga semua manusia mempunyai kesempatan yang sama
untuk mengembangkan potensinya dan menyumbangkan kemampuannya bagi kemajuan
bangsa.
2. Problematika Pembelajaran IPS
Zaman ini berkembang demikian cepat,
bahkan jauh lebih cepat dari perkiraan para ahli. Prediksi para ahli perancang
masa depan sering meleset, karena dimensi permasalahan yang dihadapi manusia
saat ini demikian kompeks. Satu peristiwa sering bertautan dengan peristiwa
lainnya, sehingga tidak ada peristiwa yang berupa a single event. Untuk
menyelesaikannya diperlukan berbagai pendekatan. Sebut saja, misalnya,
peristiwa keagamaan hampir selalu terkait dengan masalah politik, sosial,
budaya, dan bahkan ekonomi.
Karena pesatnya perkembangan, ada
sebagian orang yang sanggup mengikutinya, ada sebagian lain yang gagal. Bagi
yang sanggup, perkembangan pesat dianggap sebagai peluang yang bisa
dimanfaatkan untuk memacu diri. Umumnya kelompok ini adalah orang-orang yang memiliki
pengetahuan dan ketrampilan hidup yang memadai. Bagi yang tidak sanggup, zaman
ini dianggap sebagai petaka, karena tidak memberikan peluang kepadanya, bahkan
menyingkirkannya. Umumnya, kelompok ini diisi orang-orang yang tidak memiliki
pengetahuan dan ketrampilan yang cukup.
Untuk itu dalam memilih pendekatan
dan model pembelajaran yang menuntut siswa agar lebih meningkatkan
kreatifitasnya, seorang tenaga pendidik harus mampu mengenal tingkat psikologis
dari siswanya tersebut agar siswa tidak tertekan dalam mengikuti suatu pembelajaran.
3. Materi yang
Diperlukan dalam Perubahan Global
Tujuan bidang studi IPS tidak
berfokus pada penguasaan materi IPS semata melainkan menitkberatkan pada
penguasaan kecakapan proses, yang diunjukkerjakan dalam bentuk verbal (verbal
performance), sikap (attitudinal performance), dan perbuatan (physicala performance),
atau adanya integrasi antara afektif, kognitif dan motorik (Suderadjat,
2003:47).
Materi IPS yang dibelajarmengajarkan
haruslah memiliki kualitas untuk dapat bersaing secara Internasional, dengan
memperhitungkan kemungkinan-kemungkinan apa yang akan terjadi di era
perdagangan bebas. Karena, dapat dikembangkan kompetensi, dalam hal ini (PIPS),
dikembangkan kompetensi sosial, yang dapat mempersiapkan peserta didik untuk
mampu hidup dengan berbagai keterampilan dan kecakapan (life skills), sehingga mampu
bersaing dan menang dalam persaingan global, tanpa harus kehilangan jati diri,
dan lepas dari nilai-nilai budaya bangsanya.
Perlunya pendidikan IPS yang
berkualitas internasional, seperti yang dikatakan oleh Alvin Tofler ”kita harus
berfikir global, dan bertindak lokal”. Globalisasi merambah ke semua penjuru
dunia, tidak dapat kita bendung, dan kita harus masuk, ikut serta di dalamnya
bertarung untuk menjadi pemenang (winner). Oleh karena itu, Pendidikan IPS juga
harus mempersiapkan kompetensi sosial bagi para peserta didiknya. Materi
pendidikan IPS yang berwawasan global tersebut, diantaranya adalah:
a.
Tentang kesadaran diri; sebagai Makhluk Tuhan,
eksistensi, potensi dan jati diri sebagai warga dari sebuah bangsa yang
berbudaya dan bermartabat sederajat dengan bangsa lain di dunia.
b.
Tentang kecakapan berfikir seperti kecakapan:berfikir
kritis, menggalli informasi, mengolah informasi, mengambil keputusan, dan
memecahkan masalah.
c.
Tentang kecakapan akademik tentang ilmu-ilmu sosial,
seperti memahami fakta, konsep dan generalisasi tentang sistem sosial budaya,
lingkungan hidup, perilaku ekonomi dan kesejahteraan, serta tentang waktu dan
keberlanjutan perubahan yang terjadi di dunia.
d.
Mengembangkan social skills, dengan maksud supaya pada
masa datang kita tidak hanya menjadi objek penguasaan globalisasi belaka. Keterampilan
sosial yang perlu dimiliki oleh peserta didik adalah keterampilan memperoleh
informasi, berkomunikasi, pengendalian diri, bekerjasama, menggunakan angka,
memecahkan masalah, serta keterampilan dalam membuat keputusan.(Marsh Colin
dalam Nana Supriatna, 2002:15)
4. Strategi Pembelajaran
Terdapat beberapa strategi dalam mengajarkan keterampilan sosial kepada
peserta didik melalui IPS, diantaranya adalah cooperative learning,
konstruktivistik, dan inquiry.(Nana Supriatna 2002:276).
a. Cooperative
Learning, dengan model pembelajaran cooperative learning, Pelajaran IPS tidak
hanya menghafal fakta, konsep, dan pengetahuan yang bersifat kognitif rendah
lainnya tetapi juga guru sebagai satu-satunya sumber informasi akan membawa siswa untuk
berpartisipasi aktif, karena mereka akan diminta melakukan berbagai tugas
seperti bekerja secara kelompok, melakukan inkuiri dan melaporkan hasil
kegiatannya kepada kelas.
b. Konstruktivisme, menempatkan siswa sebagai mitra pembelajaran
dan pengembang materi pembelajaran dapat digunakan oleh guru IPS dalam
mengembangkan keterampilan sosial. Guru IPS yang konstruktivistik haru dapat
memfasilitasi para siswanya dengan kesempatan berlatih dalam mengklasifikasi,
menganalisis dan mengolah informasi berdasarkan sumber-sumber yang mereka
terima. Guru juga harus membiasakan siswa untuk memprediksi aspek kognitif
siswa yang dikembangkan tidaak hanya dalam keterampilan mengahapal dan
mengingat melainkan juga menganalisis, memprediksi, dan mengevaluasi informasi
yang mereka terima.
c. Inquiry, mengembangkan kemampuan siswa
untuk memikirkan secara sungguh-sungguh, terarah dan merefleksikan hakekat sosial kehidupan khususnya kehidupan
siswa sendiri dan arah kehidupan masyarakat dalam upaya memecahkan
masalah-masalah sosial. Setidaknya terdapat Tujuh langkah dalam penerapan model
pembelajaran Inquiry ini, yaitu:
Ø Orientasi terhadap masalah
Ø Menyusun hipotesis
Ø Membuat perumudsan masalah dan
pembatasan masalah
Ø Melakukan ekplorasi
Ø Mengumpulkan fakta-fakta dan data
Ø Berdasarkan hasil analisis
dirumuskan
Ø Generalisasi atau pernyataan
terhadap masalah.
5. Berpikir Kritis dan Kreatif Dalam Pembelajaran IPS
Pembelajaran IPS di era global tidak hanya dituntut bisa memberikan
pengetahuan kepada peserta didik baik dalam teori maupun praktik melainkan juga
memperhatikan aspek berpikir dan juga pengembangan pola nalar dari peserta
didik. Dengan pengembangan pola penalaran dan pemikiran ini maka secara
otomatis kita akan dapat mengembangkan reflex berpikir.
Kemampuan berpikir yang dimiliki oleh manusia merupakan suatu potensi yang
harus dapat dikembangkan. Karena suatu kemampuan yang dimilikinya atau power
resources memiliki peranan yang sangat vital dalam dunia pendidikan. Konsepsi
pendidikan berpikir tersebut nantinya digunakan dalam pengadministrasian
pendidikan yang lahir sebagai respons yang nantinya dapat disumbangkan dalam
berbagai dimensi. Kualitas berpikir yang tinggi, nantinya akan berpengaruh
langsung terhadap kemampuan intelegensi seserorang itu sendiri. Konteks
pendidikan berpikir ini akan dapat menggali kemampuan seseorang untuk
menampakkan ide-ide brilian yang dimilikinya untuk nantinya dapat diaplikasikan
ke permukaan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidikan IPS pada era globalisasi sangat diperlukan
untuk menghadapi berbagai permasalahan atau tantangan agar mereka mampu
bertahan menjadi warga Negara masa depan yang mampu bertahan
di tengah-tengah kancah eksploitasi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknlogi.
B. Saran
Pembelajaran IPS di era global tidak hanya dituntut
bisa memberikan pengetahuan kepada peserta didik baik dalam teori maupun
praktik melainkan juga memperhatikan aspek berpikir dan juga pengembangan pola
nalar dari peserta didik.
Daftar
Pustaka
Mutaqim, A. (2014, Maret 4). Jurnal Problematika
Pembelajaran IPS dalam Perubahan Global. Dipetik November 10, 2015, dari
Pembelajaran Ilmu Sosial:
http://pembelajaranilmusosial.blogspot.co.id/2014/03/jurnal-problematika-pembelajaran-ips.html
Rachman, N. (2014). Pengembangan Profesi Pendidikan. Bandung:
Alfabeta.
Shodik, F. (2013, Maret). Problema Pembelajaran IPS dalam Perubahan
Global. Dipetik November 10, 2015, dari O'Honest Berbagi Information:
http://fajar-ohonest.blogspot.co.id/2013/03/problema-pembelajaran-ips-dalam.html