Thursday 12 November 2015

Tutorial Mengganti Template Blog


Bosan dengan tampilan blog kamu yang gitu-gitu aja? Ingin mengganti template blog yang lebih menarik dan sesuai selera kamu? Belum tau caranya? Baiklah,  Kali ini saya akan berbagi tutorial mengganti template blog secara lengkap. Cekidott!!


1. Pertama-tama kamu harus download template yang kamu inginkan di beberapa situs misalnya
http://btemplates.com/


2. Setelah file template terdownload, lihat terlebih dahulu jika file berekstensi .zip itu artinya file harus diekstark agar menjadi .xml

Caranya : 

  • Klik kanan file tersebut, lalu klik Extrack Here



  • Kemudian akan muncul folder baru yang berisi file .xml seperti gambar berikut



3. Log in ke akun blog kamu, klik Template, kemudian pilih Cadangkan/Pulihkan



4. Klik Browser untuk mencari file yang telah diekstrak tadi, kemudian klik Open



5. Klik Unggah dan tunggu prosesnya sampai selesai



6. Setelah file berhasil diupload, maka tampilan blog kamu pun tomatis akan berubah. Selamat mencoba ^^



Tuesday 10 November 2015

Problematika Pembelajaran IPS dalam Perubahan Global



Problematika Pembelajaran IPS
dalam Perubahan Global


Disusun Oleh:

Nama        : Fitri Hermawati
Kelas         : 15 D PGSD
Nim           : 10540967215


PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2015



Kata Pengantar
   Puji syukur atas kehadirat Allah swt yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Problematika Pembelajaran IPS”. Tidak lupa saya mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing dan semua pihak yang telah memberikan dukungan dan kepercayaan kepada saya dalam menyelesaikan makalah ini.
   Saya menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih memiliki banyak kekurangan, oleh sebab itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Saya berharap makalah ini dapat memberikan manfaat kepada para pembaca.




Makassar, 9 November 2015

                                                                                                     Penyusun




BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Perubahan yang sangat cepat dialami masyarakat seiring dengan berkembangnya zaman yang dibarengi bertambahnya tingkat pemahaman dan juga pengetahuan manusia di bidang Sains dan Teknologi telah membawa banyak dampak bagi kehidupan manusia secara umum baik positif maupun negatif. Untuk mengiringi kemajuan yang berjalan sangat cepat saat ini kita masih menggantungkan harapan pada pendidikan untuk tetap mengawal dan menjaga kehidupan sosial masyarakat yang terus berubah. Namun dunia pendidikan kita yang masih belum bisa mengejar cepatnya arus perubahan itu perlu disesuaikan dan jga dijaga sehingga tetap mampu menjawab tantangan dari perubahan dan kemajuan yang terus terjadi.
Dalam bidang pendidikan, Pendidikan Ilmu Sosial juga tidak lepas dari tantangan yang sangat keras yang berupa tuntutan akan adanya perbaikan kualitas pendidikan dan juga tenaga kependidikan. Melihat kondisi yang dihadapi tersebut maka sudah sepantasnya Pendidikan Ilmu Sosial mulai membenahi diri baik dari bergeser dari tatanan epistomologi ke arah pengembangan inovasi dan juga solusi bagi perkembangan pendidikan IPS ke depannya.  Dimana hal ini sangatlah sesuai dengan tujuan utama pendidikan IPS yaitu mempersiapkan warga negara yang dapat membuat keputusan reflektif dan berpartisipasi dengan sukses dalam kehidupan di lingkungan masyarakat, bangsa, dan negara, serta dapat mengikuti berbagai perkembangan yang tejadi di dunia secara global.





B.  Rumusan Masalah
1.      Bagaimana Pembelajaran IPS di Era Globalisasi?
2.      Mengapa Kurikulum IPS Disesuaikan dengan tuntutan Perubahan Global?
3.      Apakah Problematika dalam Pembelajaran IPS?
4.      Apa Saja Materi yang Diperlukan dalam Perubahan Global?
5.      Bagaiana Strategi Pembelajaran?
6.      Bagaimana Berpikir Kritis dan Kreatif dalam Pembelajaran IPS?

C.  Tujuan
1.    Untuk Mengetahui Pembelajaran IPS di Era Globalisasi
2.    Untuk Mengetahui Kurikulum IPS Disesuaikan dengan tuntutan Perubahan Global
3.    Untuk Mengetahui Problematika Pembelajaran IPS
4.    Untuk Mengetahui Materi yang Diperlukan dalam Perubahan Global
5.    Untuk Mengetahui Strategi Pembelajaran
6.    Untuk Mengetahui Berpikir Kritis dan Kreatif dalam Pembelajaran IPS




BAB II
PEMBAHASAN

A.  Pembelajaran IPS di Era Globalisasi
Globalisasi ditandai dengan adanya kemajuan-kemajuan dalam bidang ICT (Information and commnunication Technology). Globalisasi telah menempatkan manusia pada dunia tanpa batas (borderless word) yang dapat memudahkan manusia  dalam memperoleh informasi. Disatu sisi, adanya globalisasi telah menghilangkan jarak, mempersingkat waktu, dan mengefisienkan biaya. Namun, disisi lain globalisasi juga telah mengikis kearifan lokal, kurangnya pemahaman peserta didik akan nilai-nilai atau tatanan hidup yang terdapat dalam masyarakat.
Tantangan arus globalisasi tersebut dapat dijawab melalui pendidikan, salah satunya dengan Pendidikan IPS. Hal ini dikarenakan dalam pembelajaran IPS berkaitan dengan kehidupan manusia yang melibatkan segala tingkah laku dan kebutuhannya, juga semua aktivitas manusia di dalamnya.
Konsep pendidikan IPS pertama kali masuk dalam dunia persekolahan Indonesia terjadi pada tahun 1972 – 1973 yakni dalam kurikulum Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP) IKIP Bandung, Dalam kurikulum SD 8 PPSP digunakan  dengan istilah “ Pendidikan Kewarganegaraan /Studi social “, sebagai mata pelajaran social terpadu.
Dilihat dari perkembangan pemikiran yang berkembang di Indonesia sampal saat ini pendidikan IPS terpilah dalam dua arah, yakni: Pertama, PIPS untuk dunia persekolahan yang pada dasarnya merupakan penyederhanaan dari ilmu-ilmu sosial, dan humaniora, yang diorganisasikan secara psiko-pedagogis untuk tujuan pendidikan persekolahan; dan kedua, PDIPS untuk perguruan tinggi pendidikan guru IPS yang pada dasarnya merupakan penyeleksian dan pengorganisasian secara ilmiah dan meta psiko-pedagogis dari ilmu-ilmu sosial, humaniora, dan disiplin lain yang relevan, untuk tujuan pendidikan. profesional guru IPS. PIPS merupakan salah satu konten dalam PDIPS.

B.  Problematika Pembelajaran IPS dalam Perubahan Global
1.    Kurikulum IPS Disesuaikan dengan Tuntutan Perubahan Global
Dalam Standar kompetensi Mata Pelajaran Pengetahuan Sosial Depdiknas (2003:5) dinyatakan ”melalui mata pelajaran Pengetahuan Sosial, Peserta didik diarahkan, dibimbing, dan dibantu untuk menjadi warganegara Indonesia dan warga dunia yang baik”.
Menjadi warganegara dan warga dunia yang baik merupakan tantangan yang berat karena masyarakat global selalu mengalami perubahan yang besar setiap saat, untuk itulah Pengetahuan Sosial harus dirancang untuk membangun dan merefleksikan kemanapun peserta didik dalam kehidupan masyarakat yang selalu berubah dan berkembang secara terus menerus.
Perubahan-perubahan yang terjadi sebagai dampak kemajuan ilmu dan teknologi, serta dengan masuknya arus globalisasi, membawa pengaruh yang multidimensional. Di bidang pendidikan perubahan ini dituntut oleh kebutuhan siswa, masyarakat, dan lapangan kerja. Salah satu bentuk perubahan yang dituntut dari kurikulum IPS adalah menyesuaikan dengan perubahan yang terjadi secara global tersebut.
Karena itu melalui jalur pendidikan IPS, sejak dini peserta didik sudah harus dibiasakan berfikir global, melihat segala sesuatu dengan perspektif global. Menurut Nursid Sumaatmadja dan Kuswaya Wihardi, (1999:14) ”yang dimaksud dengan ’perspektif global’ adalah suatu cara pandang atau cara berfikir terhadap suatu masalah, kejadian atau kegiatan daari sudut pandang global, yaitu dari sisi kepentingan dunia atau internasional. Oleh karena itu sikap dan perbuatan kita juga diarahkan untuk kepentingan global. Globalisasi juga melahirkan masyarakat yang terbuka, yang memberikan nilai kepada individu, kepada hak dan kewajiban sehingga semua manusia mempunyai kesempatan yang sama untuk mengembangkan potensinya dan menyumbangkan kemampuannya bagi kemajuan bangsa.

2.    Problematika Pembelajaran IPS
Zaman ini berkembang demikian cepat, bahkan jauh lebih cepat dari perkiraan para ahli. Prediksi para ahli perancang masa depan sering meleset, karena dimensi permasalahan yang dihadapi manusia saat ini demikian kompeks.  Satu peristiwa sering bertautan dengan peristiwa lainnya, sehingga  tidak ada peristiwa yang berupa a single event. Untuk menyelesaikannya diperlukan berbagai pendekatan. Sebut saja, misalnya, peristiwa keagamaan hampir selalu terkait dengan masalah politik, sosial, budaya, dan bahkan ekonomi.
Karena pesatnya perkembangan, ada sebagian orang yang sanggup mengikutinya, ada sebagian lain yang gagal. Bagi yang sanggup, perkembangan pesat dianggap sebagai peluang yang bisa dimanfaatkan untuk memacu diri. Umumnya kelompok ini adalah orang-orang yang memiliki pengetahuan dan ketrampilan hidup yang memadai. Bagi yang tidak sanggup, zaman ini dianggap sebagai petaka, karena tidak memberikan peluang kepadanya, bahkan menyingkirkannya. Umumnya, kelompok ini diisi orang-orang yang tidak memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang cukup.
Untuk itu dalam memilih pendekatan dan model pembelajaran yang menuntut siswa agar lebih meningkatkan kreatifitasnya, seorang tenaga pendidik harus mampu mengenal tingkat psikologis dari siswanya tersebut agar siswa tidak tertekan dalam mengikuti suatu pembelajaran.

3.    Materi yang Diperlukan dalam Perubahan Global
Tujuan bidang studi IPS tidak berfokus pada penguasaan materi IPS semata melainkan menitkberatkan pada penguasaan kecakapan proses, yang diunjukkerjakan dalam bentuk verbal (verbal performance), sikap (attitudinal performance), dan perbuatan (physicala performance), atau adanya integrasi antara afektif, kognitif dan motorik (Suderadjat, 2003:47).
Materi IPS yang dibelajarmengajarkan haruslah memiliki kualitas untuk dapat bersaing secara Internasional, dengan memperhitungkan kemungkinan-kemungkinan apa yang akan terjadi di era perdagangan bebas. Karena, dapat dikembangkan kompetensi, dalam hal ini (PIPS), dikembangkan kompetensi sosial, yang dapat mempersiapkan peserta didik untuk mampu hidup dengan berbagai keterampilan dan kecakapan (life skills), sehingga mampu bersaing dan menang dalam persaingan global, tanpa harus kehilangan jati diri, dan lepas dari nilai-nilai budaya bangsanya.
Perlunya pendidikan IPS yang berkualitas internasional, seperti yang dikatakan oleh Alvin Tofler ”kita harus berfikir global, dan bertindak lokal”. Globalisasi merambah ke semua penjuru dunia, tidak dapat kita bendung, dan kita harus masuk, ikut serta di dalamnya bertarung untuk menjadi pemenang (winner). Oleh karena itu, Pendidikan IPS juga harus mempersiapkan kompetensi sosial bagi para peserta didiknya. Materi pendidikan IPS yang berwawasan global tersebut, diantaranya adalah:
a.    Tentang kesadaran diri; sebagai Makhluk Tuhan, eksistensi, potensi dan jati diri sebagai warga dari sebuah bangsa yang berbudaya dan bermartabat sederajat dengan bangsa lain di dunia.
b.    Tentang kecakapan berfikir seperti kecakapan:berfikir kritis, menggalli informasi, mengolah informasi, mengambil keputusan, dan memecahkan masalah.
c.    Tentang kecakapan akademik tentang ilmu-ilmu sosial, seperti memahami fakta, konsep dan generalisasi tentang sistem sosial budaya, lingkungan hidup, perilaku ekonomi dan kesejahteraan, serta tentang waktu dan keberlanjutan perubahan yang terjadi di dunia.
d.   Mengembangkan social skills, dengan maksud supaya pada masa datang kita tidak hanya menjadi objek penguasaan globalisasi belaka. Keterampilan sosial yang perlu dimiliki oleh peserta didik adalah keterampilan memperoleh informasi, berkomunikasi, pengendalian diri, bekerjasama, menggunakan angka, memecahkan masalah, serta keterampilan dalam membuat keputusan.(Marsh Colin dalam Nana Supriatna, 2002:15)

4.    Strategi Pembelajaran
Terdapat beberapa strategi dalam mengajarkan keterampilan sosial kepada peserta didik melalui IPS, diantaranya adalah cooperative learning, konstruktivistik, dan inquiry.(Nana Supriatna 2002:276).
a.    Cooperative Learning, dengan model pembelajaran cooperative learning, Pelajaran IPS tidak hanya menghafal fakta, konsep, dan pengetahuan yang bersifat kognitif rendah lainnya tetapi juga guru sebagai satu-satunya sumber informasi akan membawa siswa untuk berpartisipasi aktif, karena mereka akan diminta melakukan berbagai tugas seperti bekerja secara kelompok, melakukan inkuiri dan melaporkan hasil kegiatannya kepada kelas.
b.   Konstruktivisme, menempatkan siswa sebagai mitra pembelajaran dan pengembang materi pembelajaran dapat digunakan oleh guru IPS dalam mengembangkan keterampilan sosial. Guru IPS yang konstruktivistik haru dapat memfasilitasi para siswanya dengan kesempatan berlatih dalam mengklasifikasi, menganalisis dan mengolah informasi berdasarkan sumber-sumber yang mereka terima. Guru juga harus membiasakan siswa untuk memprediksi aspek kognitif siswa yang dikembangkan tidaak hanya dalam keterampilan mengahapal dan mengingat melainkan juga menganalisis, memprediksi, dan mengevaluasi informasi yang mereka terima.
c.    Inquiry, mengembangkan kemampuan siswa untuk memikirkan secara sungguh-sungguh, terarah dan merefleksikan hakekat sosial kehidupan khususnya kehidupan siswa sendiri dan arah kehidupan masyarakat dalam upaya memecahkan masalah-masalah sosial. Setidaknya terdapat Tujuh langkah dalam penerapan model pembelajaran Inquiry ini, yaitu:
Ø  Orientasi terhadap masalah
Ø  Menyusun hipotesis
Ø  Membuat perumudsan masalah dan pembatasan masalah
Ø  Melakukan ekplorasi
Ø  Mengumpulkan fakta-fakta dan data
Ø  Berdasarkan hasil analisis dirumuskan
Ø  Generalisasi atau pernyataan terhadap masalah.

5.    Berpikir Kritis dan Kreatif Dalam Pembelajaran IPS
Pembelajaran IPS di era global tidak hanya dituntut bisa memberikan pengetahuan kepada peserta didik baik dalam teori maupun praktik melainkan juga memperhatikan aspek berpikir dan juga pengembangan pola nalar dari peserta didik. Dengan pengembangan pola penalaran dan pemikiran ini maka secara otomatis kita akan dapat mengembangkan reflex berpikir.
Kemampuan berpikir yang dimiliki oleh manusia merupakan suatu potensi yang harus dapat dikembangkan. Karena suatu kemampuan yang dimilikinya atau power resources memiliki peranan yang sangat vital dalam dunia pendidikan. Konsepsi pendidikan berpikir tersebut nantinya digunakan dalam pengadministrasian pendidikan yang lahir sebagai respons yang nantinya dapat disumbangkan dalam berbagai dimensi. Kualitas berpikir yang tinggi, nantinya akan berpengaruh langsung terhadap kemampuan intelegensi seserorang itu sendiri. Konteks pendidikan berpikir ini akan dapat menggali kemampuan seseorang untuk menampakkan ide-ide brilian yang dimilikinya untuk nantinya dapat diaplikasikan ke permukaan.





BAB III
PENUTUP

A.  Kesimpulan
Pendidikan IPS pada era globalisasi sangat diperlukan untuk menghadapi berbagai permasalahan atau tantangan agar mereka mampu bertahan menjadi warga Negara masa depan yang mampu bertahan di tengah-tengah kancah eksploitasi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknlogi.

B.  Saran
Pembelajaran IPS di era global tidak hanya dituntut bisa memberikan pengetahuan kepada peserta didik baik dalam teori maupun praktik melainkan juga memperhatikan aspek berpikir dan juga pengembangan pola nalar dari peserta didik.





Daftar Pustaka

Mutaqim, A. (2014, Maret 4). Jurnal Problematika Pembelajaran IPS dalam Perubahan Global. Dipetik November 10, 2015, dari Pembelajaran Ilmu Sosial: http://pembelajaranilmusosial.blogspot.co.id/2014/03/jurnal-problematika-pembelajaran-ips.html
Rachman, N. (2014). Pengembangan Profesi Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Shodik, F. (2013, Maret). Problema Pembelajaran IPS dalam Perubahan Global. Dipetik November 10, 2015, dari O'Honest Berbagi Information: http://fajar-ohonest.blogspot.co.id/2013/03/problema-pembelajaran-ips-dalam.html